Taman Hutan Raya Nuraksa Lombok adalah satu satunya Kawasan konservasi di NTB yang kewenangan pengelolaanya merupakan tanggungjawab Pemerintah Provinsi NTB yang merupakan benteng pertahanan terakhir keragaman hayati daerah dapat terjaga dan lestari. Salah satu komoditas yang potensial adalah tanaman kemiri yang dimiliki oleh sekitar 90% masyarakat disana dengan kepemilikan rata rata 5-6 pohon per keluarga. Konservasi Kawasan Taman Hutan Raya Nuraksa Lombok dapat berjalan dengan baik apabila masyarakat di sekitarnya diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Permasalahan utamanya masyarakat malas untuk mengupas cangkang kemiri agar siap jual. Mereka memilih membiarkan membusuk sampai kulit pertama dan kedua mengelupas dengan sendirinya hingga serat yang ada pada cangkang terakhir hilang. Kondisi ini menyebabkan cangkang kemiri berwarna hitam dan buah kemiri yang ada dalam cangkang menjadi kuning sehingga harga jual menjadi sangat turun jauh dan tidak layak ekspor. Berdasarkan kondisi tersebut, tim ABDIMAS ITS dan BUMDES sebagai mitra kerjasama perlu melakukan pemberdayaan masyarakat melalui aplikasi teknologi tepat guna berupa mesin pemecah cangkang dan pengolah minyak kemiri untuk meningkatkan nilai jual.
Realisasi luaran yaitu alat teknologi tepat guna berupa pemecah cangkang dan pengolah minyak kemiri telah selesai dan dilakukan serah terima alat. Sehingga pihak bumdes selaku mitra Abdimas ITS bersiap untuk melakukan produksi masal karena respon pasar sangat baik berupa banyaknya permintaan atas produk minyak kemiri.
